CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT
Kamis, 14 November 2013
GRATIS TELEPON DAN SMS UNLIMITED SESAMA TELKOMSEL 24Jam nonstop seBulan penuh
Rabu, 13 November 2013
Bagaimana Terapkan Edukasi Seks kepada Anak?
Umumnya masyarakat sudah mengetahui pentingnya pendidikan seks sejak usia dini. Namun, kesadaran ini berbenturan dengan kebingungan bagaimana menerapkan pendidikan seks yang tepat. Terlebih lagi, norma dan kebiasaan yang berlaku masih menganggap seks sebagai sesuatu yang tabu.
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwijojo berpendapat, pendidikan seks tidaklah melulu sesuatu yang sulit. Menurutnya, yang pertama harus dilakukan para orangtua adalah perubahan pola pikir.
Dengan menganggap seks bukan sesuatu yang tabu, orangtua diharapkan bisa lebih nyaman menyampaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut. Selanjutnya orangtua bisa lebih kreatif menyampaikan hal yang berkaitan dengan seks, dengan kata yang sederhana dan mudah dipahami.
"Adalah wajar bila anak bertanya atau mencari tahu tentang seks, apalagi di masa pubertas. Namun, menjadi aneh jika anak tidak mendapat pengarahan yang benar sehingga terjadi seperti dalam video porno yang dilakukan siswa SMP," ujarnya.
Pengarahan yang benar, baik dari orangtua maupun sekolah, memungkinkan anak mendapat informasi yang benar terkait hubungan seksual. Pengarahan ini menjadi filter dari berbagai info tidak benar, baik yang banyak beredar di internet maupun teman sebaya.
Hal senada dikatakan pemerhati anak, Seto Mulyadi. Ia menjelaskan beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam memberikan pendidikan tentang seksualitas. Berikut 4 poin di antaranya:
1. Harus dilakukan orang terdekat
"Dalam hal ini, orangtua menjadi tombak utama. Anak laki-laki diajari ayah, sedangkan anak perempuan mendapat informasi dari ibu," kata Seto.
Dalam prosesnya, orangtua harus komunikatif, rendah hati, dan mau mendengarkan. Orangtua dengan tiga kriteria tersebut akan membuat anak nyaman bertanya dan mendengarkan saran atau jawaban yang diberikan.
2. Disesuaikan dengan daya tangkap anak
"Setiap anak memiliki daya tangkap berbeda. Namun, bagaimanapun daya tangkap anak, pastikan dia memperoleh informasi yang maksimal," ujar Seto. Pendidikan seks untuk usia TK tentu berbeda dengan SD dan SMP.
Untuk usia TK, kata Seto, pastikan anak mengetahui perbedaan jenis kelamin antara dia dan teman yang lain. Selanjutnya anak juga harus mengetahui perbedaan organ kelamin yang dimiliki, antara laki-laki dan perempuan.
Pada tahap ini anak juga harus tahu bagaimana membersihkan dan merawat alat kelamin. Misalnya membersihkan kelamin seusai buang air kecil dan rutin mengganti pakaian dalam.
Beranjak usia sekolah dasar, pengetahuan anak tentang seks harus makin bertambah. Pada usia ini anak harus tahu, tidak boleh sembarang orang meraba atau memegang alat kelamin miliknya. Bila perlu, maka berikan pengetahuan ini pada usia TK sehingga anak terhindar dari tindak pencabulan dini yang makin kerap terjadi.
Di tahap pra-pubertas ini, anak juga harus mengetahui fungsi alat kelaminnya. Dengan pengetahuan ini diharapkan anak tidak sembarangan menggunakan alat kelamin tersebut. Tindakan ini akan menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan, misalnya kehamilan dini, saat anak memasuki masa pubertas.
3. Pemantauan terus-menerus
"Orangtua harus mengetahui kapan anaknya mengalami mimpi basah atau menstruasi pertama kali. Saat itu pastikan orangtua ada di sisi anak dan siap menghadapi berbagai pertanyaan yang diajukan," ujar Seto.
Saat anak mengalami menstruasi atau mimpi basah, orangtua harus menjadi sahabat yang baik. Dengan menjadi sahabat, orangtua lebih mudah mengingatkan kembali fungsi alat kelamin dan tidak menggunakannya sembarangan.
4. Segamblang mungkin
Seks sebaiknya dijelaskan segamblang mungkin kepada anak. Dengan penjelasan yang benar dan menyeluruh, anak tidak akan berimajinasi atau memiliki sudut pandang sendiri. Penjelasan yang tidak utuh justru akan memancing rasa penasaran anak.
Untuk memulai suatu penjelasan, Vera menyarankan orangtua memancing rasa ingin tahu anak. Selanjutnya penjelasan bisa dimulai dari titik yang dipahami anak.
"Ingat, anak sekarang memiliki akses informasi yang lebih luas. Sering terjadi, apa yang kita kira mereka tidak tahu, ternyata mereka mengetahuinya dengan lebih jelas termasuk untuk seks. Bila anak sudah mengetahui sampai tahap sperma dan ovum, maka jangan ragu menjelaskan, tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti," kata Vera.
Sumber: kompas.com
Banyak Main Gadget, Punggung Bisa Melengkung!
Risiko nyeri punggung dan postur tubuh buruk mengancam orang yang kerap menggunakan gadget. Gangguan postur ini pun dikenal dengan istilah "iPosture" yang saat ini mulai banyak dialami oleh dewasa muda usia 18 hingga 24 tahun.
Istilah tersebut digunakan untuk mendeskripsikan punggung membungkuk yang disebabkan oleh aktivitas berkirim pesan, surat elektronik, atau bermain game di iPad atau telepon pintar.
Sebuah survei menunjukkan, 84 persen dewasa muda di Inggris mengaku mengalami nyeri punggung tahun lalu. Kelompok ini pun mengambil cuti lebih banyak daripada generasi orangtua mereka.
Dr Brian Hammond, peneliti survei, mengatakan, mayoritas orang yang mengalami nyeri punggung adalah pada bagian punggung bawah atau leher. Sementara hasil survei menunjukkan, kelompok usia 18-24 tahun paling banyak mengalami nyeri leher dan punggung atas.
"Penggunaan komputer dan perangkat genggam mungkin dapat menggeser kecenderungan nyeri punggung yang dialami, dari punggung bawah menjadi punggung atas dan leher," ujarnya.
Generasi muda, kata Hammond, cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di sofa dan bermain gadget. Padahal posisi tubuh yang salah sangat memengaruhi postur tubuh mereka di kemudian hari.
Survei menunjukkan, rata-rata generasi muda menghabiskan 8,83 jam waktu di depan layar. Sementara untuk generasi yang lebih tua, rata-rata hanya menghabiskan 6,64 jam.
Oleh karena itu, untuk mencegah kerusakan postur pada generasi muda, para peneliti menyarankan untuk memosisikan tubuh dengan benar, meski ketika bermain gadget. Posisi tubuh yang benar salah satunya yaitu tetap duduk dengan tegap dan menjaga jarak pandangan mata ke layar.
Jean Broke Smith, pakar di bidang etika dan kelakuan, mengatakan, pengajaran tentang posisi tubuh yang benar sebenarnya sudah dilakukan sejak kecil, tetapi tidak ada salahnya untuk menekankan kembali kebutuhan itu. Ini guna mencegah nyeri punggung dan postur tubuh yang buruk karena penggunaan perangkat genggam.
Salah Duduk Picu Nyeri Punggung
Nyeri punggung memang penyakit yang tidak dapat disepelekan. Pasalnya, kondisi tersebut dapat menyulitkan tubuh melakukan aktivitas sehari-hari sehingga sangat menurunkan kualitas hidup.
Nyeri punggung merupakan rasa nyeri yang terasa di sekitar tulang belakang yang diakibatkan peradangan. Peradangan dipicu oleh penyempitan ruang saraf pada tulang punggung karena pengapuran atau rusaknya sendi pada tulang punggung yang kemudian keluar menekan saraf.
Kondisi tersebut mungkin terdengar sangat kompleks, namun sebenarnya nyeri punggung bahkan dapat dipicu oleh aktivitas sehari-hari yang sering kita lakukan, misalnya salah posisi duduk.
Dr Fachrisal, pakar ortopedi, mengatakan, salah posisi duduk dapat jadi pemicu nyeri punggung. Yang dimaksud dengan salah posisi duduk yaitu melakukan posisi duduk yang salah, seperti duduk membungkuk, miring, atau posisi meja kerja yang terlalu dekat atau terlalu jauh.
Meski begitu, imbuh Fachrisal, posisi duduk yang benar pun belum tentu terbebas dari risiko tersebut. "Tidak hanya posisi duduk yang salah, posisi tubuh yang benar pun bis meningkatkan risiko tersebut," ujarnya saat ditemui dalam seminar media, Kamis (31/10/2013) di Jakarta.
Fachrisal menjelaskan, posisi duduk yang benar dapat meningkatkan risiko nyeri punggung jika dilakukan dalam waktu lama tanpa selingan di antaranya. Misalnya, duduk di depan monitor dengan posisi tegak namun dilakukan selama 4 jam tanpa ada jeda.
Selain itu, kata dia, nyeri punggung juga dapat dipicu dari melakukan gerakan yang mendadak tanpa peregangan yang membuat otot tegang. Gerakan yang tiba-tiba tersebut membuat sendi yang kaku rentan robek yang mengeluarkan cairan sendirinya. Padahal cairan sendi dapat menekan saraf, itulah penyebab dari rasa nyeri.
"Banyak faktor yang memicu nyeri sendi, namun salah posisi duduk, duduk terlalu lama, dan bergerak tiba-tiba biasanya paling sering terjadi," ujar dokter yang tergabung dalam tim Spine Center di RS Premier Bintaro ini.
Menurut Fachrisal, untuk mencegah terjadinya nyeri punggung, maka setiap orang perlu menghindari pemicunya. Selain itu, ada latihan-latihan khusus yang bermanfaat untuk menjaga sendi tulang punggung tetap elastis.
Dalam kesempatan tersebut, Fachrisal juga menjelaskan gerakan-gerakan yang membantu menjauhkan diri dari nyeri punggung. Salah satunya yaitu berbaring dengan posisi punggung lulus, kemudian mengangkat salah satu lutut ke arah dada, dengan posisi kaki lainnya tetap lurus. Gerakan ini perlu ulangi sepuluh kali dan bergantian dengan kaki lainnya.
"Lakukan setiap hari, tiga kali sehari, untuk mendapat menfaatnya yang optimal," pungkasnya.
Inilah Sayuran Paling Bagus buat Sperma
Para peneliti melakukan analisis terhadap efek dari buah-buahan dan sayur-sayuran terhadap kesehatan sperma. Ternyata hasil menunjukkan, wortel-lah yang memiliki efek paling baik.
Menurut studi tersebut, wortel dapat memberikan efek "mortalitas" yang paling kuat terhadap sperma. Mortalitas merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan sperma untuk berenang menuju sel telur.
Studi yang dipublikasi dalam jurnal Fertility and Sterility melibatkan hampir 200 pria muda yang mengikuti diet variasi buah dan sayuran. Peserta kemudian melakukan pemeriksaan sperma untuk mengetahui efek diet yang mereka lakukan.
Para peneliti menemukan, makanan yang berwarna kuning dan oranyelah yang memiliki efek terbaik untuk memperkuat sperma. Efek ini, menurut mereka, adalah hasil dari pigmen yang disebut dengan karotenoid yang diubah tubuh menjadi antioksidan.
Efek tersebut juga dipengaruhi oleh beta-karoten, yang kemudian oleh tubuh diubah menjadi antioksidan vitamin A.
Antioksidan merupakan senyawa yang berfungsi membantu menetralkan radikal bebas, kelompok atom yang dapat mudah berikatan dengan sel tubuh sehingga mempercepat penuaannya.
Menurut studi tersebut, ubi dan melon dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma. Namun, wortel juga dapat meningkatkan performa sperma antara 6,5 dan 8 persennya.
Sementara itu, buah dan sayuran berwarna merah, khususnya tomat, mengandung senyawa antikanker likopen. Senyawa tersebut memiliki kaitan dengan penurunan jumlah sperma cacat antara 8 dan 10 persen.
"Pada pria muda sehat, konsumsi karotenoid dikaitkan dengan sperma yang lebih mortal. Sementara itu, konsumsi likopen memperbaiki bentuknya," ujar para peneliti.
Studi sebelumnya dari Harvard menunjukkan, pria yang mengonsumsi makanan berlemak jenuh paling banyak memiliki jumlah sperma yang rendah dengan kualitas yang buruk pula. Sementara itu, pria yang banyak makan lemak "baik", termasuk asam lemak omega-3, memiliki kualitas sperma yang lebih baik daripada mereka yang tidak.