Tiba-tiba Netizen dikejutkan viral Lagu Ayo Mondok versi Despacito Ala Santi. Dalam hitungan menit, lagu itu telah tersebar di berbagai WA Group, tak sebatas netizen santri dan pesantren, tapi hingga ramai di jagat sosial media.
Menara Band jadi tenar di netizen dengan aransemen despacito dengan syair yang unik full kehidupan dan keseharian di pondok pesantren. Siapa mereka? Sebuah Boy Band santri yang terdiri dari Iwan Sanjaya, Ade Abdul Fattah, Makhreza Ahmad Faisal dan Faisal Hamzah Fansuri dan Achmad Syarif Hidayatulloh sebagai Pencipta lagu sekaligus penangungg jawab Menara Band.
Mereka awalnya 'hanyalah' Band lokal, lebih tepatnya band intern Pondok Pesantren Fajar Dunia, sebuah pesantren di kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
"Diberi nama Menara Band, karena nama pesantren kami adalah Fajar Dunia dan ikonnya menara di pesantren kami, tingginya hingga 25 meter," ungkap Syarif Hidayatullah, penanggung jawab Band sekaligus admin instagram @jamistirahatsantri yang pertama kali mengungah karya ini di. Media sosial.
Menurut Syarif, Band ini terbentuk sejak 2015 lalu, berawal dari iseng dan hobi wali asrama dan santri-ngabdi di pesantren.
Pesantren Fajar Dunia sendiri diasuh oleh KH. Abu Arif Muhammad Achsan, Lc., M.A, yang merupakan alumni. PP Assiddiqiyah, Jakarta asuhan KH Nur Muhammad Iskandar. Tercatat sebagai
Pembina Yayasan Pesantren Fajar Dunia adalah almarhum KH Slamet Efendy Yusuf, wakil Ketua Umum PBNU hingga wafat dua tahun lalu.
Syarif mengisahkan, Niat awal mereka dipicu oleh fakta bahwa lagu Despacito --yang secara arti sangatlah vulgar-- sedang booming di masyarakat. Demam spacito bukan hanya melanda orang dewasa, tetapi sudah merambah anak-anak. "Melihat ini, saya mencoba untuk me-remake, recover lirik despacito yang lebih positif, mengambil tema pesantren dan kehidupan santri agar menjadi syiar dan promosi pesantren," sambungnya.
Pemilihan tema Ayo mondok dalam syair itu, menurut Syarif, karena mereka saat ini masih mengabdi di pesantren dan berharap semua anak indonesia menghabiskan masa remajanya di pesantren. Lewat lagu ini, mereka ingin berbagi pengalaman tentang Pesantren saat ini yang sungguh berbeda dengan jaman dulu.
"Kini pesantren lebih modern, kami diajarkan bagaimana mempunyai impian apapun tapi jiwanya harus santri, berpikiran intelektual dan modern sesuai jaman, tapi hati tetap santri," tandasnya.
Proses kreatif lagu ini, sambung Syarif, sudah sejak ramadhan lalu dimulai. Mereka terkendala Lirik hip-hop dan nge-beat yang agak susah dipadukan dalam harmoni nada dan lagu serta secara estetika harus berakhiran kata yang sama. Karena itu, proses penyusunan lagu baru rampung 30 Juli kemarin, 1 agustus proses rekaman, dan pada 3 Agustus diupload via Akun Instagram @jamistirahatsantri yang juga baru dibuat serta dibroadcast ke group-group WhatsApp.
Proses kreatif lagu ini, sambung Syarif, sudah sejak ramadhan lalu dimulai. Mereka terkendala Lirik hip-hop dan nge-beat yang agak susah dipadukan dalam harmoni nada dan lagu serta secara estetika harus berakhiran kata yang sama. Karena itu, proses penyusunan lagu baru rampung 30 Juli kemarin, 1 agustus proses rekaman, dan pada 3 Agustus diupload via Akun Instagram @jamistirahatsantri yang juga baru dibuat serta dibroadcast ke group-group WhatsApp.
"Sungguh, kami gak menyangka akhirnya bisa seviral ini," aku Syarif pada tim media #AyoMondok.
Syarif berterima Kasih pada netizen yang mengapresisasi karya Menara Band. "Perjuangan berat kami saat rekaman mulai jam 6 petang sampai jam 1 dinihari terbayar sudah oleh apresiasi Netizen," tegas Syarif sambil mengabarkan video klip lagu ini sedang dalam proses produksi dan akan segera diunggah ke media sosial.
Koordinator Gerakan Nasional Ayo Mondok, RMI NU, KH Lukman Harits Dimyati menyambut baik inisiatif lagu Ayo Mondok versi despacito ini. "Luar biasa, mereka bisa jadi duta untuk menyampaikan pesan pesantren pada kalangan muda dengan bahasa dan gaya anak muda pula. Ini keren dan luar biasa, Terima Kasih kami untuk Menara Band, " imbuhnya.