Para peneliti melaporkan mereka menemukan berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur di empeng yang dipakai oleh bayi dan balita.
Empeng juga bisa jadi media pertumbuhan lapisan tipis bakteri yang disebut biofilm, yang akan mengubah bakteri normal di mulut bayi. Biofilm ini memicu inflamasi dan berpotensi besar menyebabkan penyakit usus seperti kolik atau infeksi telinga.
Lebih parah lagi, tipe bakteri yang biasa ditemukan di empeng kotor diduga kuat juga berkaitan dengan penyakit jantung, sindrom metabolik, alergi, asma, dan penyakit autoimun.
Menurut Dr.Tom Glass, profesor ilmu forensik, patologi dan gigi dari Oklahoma State University, pori-pori plastik bisa menangkap jamur, bakteri, air dan sisa makanan sehingga menciptakan tempat yang ideal untuk pertumbuhan kuman dan bakteri.
Selain empeng, bakteri juga biasanya tumbuh pada alat orthodonti seperti pelindung mulut atlet, retainer, sampai gigi palsu.
Dalam penelitiannya Glass mengumpulkan 10 empeng milik anak-anak sehat yang sedang mengunjungi klinik dokter anak. Empeng itu kemudian di bawa di laboratorium yang didesain khusus sehingga bakteri dan kuman yang ada di empeng bisa tumbuh.
Setelah 24 dan 48 jam, para peneliti membandingkan pertumbuhan bakteri di laboratorium dengan di empeng yang sudah dipakai. Sekitar 10 empeng yang sudah dipakai terkontaminasi ringan dan 5 empeng terkontaminasi berat, dengan level bakteri mencapai 100 juta koloni unit pergram.
Para peneliti mengkultur 40 jenis bakteri dari 10 empeng yang sudah dipakai. Satu empeng terkontaminasi empat jenis Staphylococcus aureus.
Yang harus menjadi perhatian adalah banyak dari bakteri yang ditemukan di empeng itu banyak yang resisten pada antibiotik seperti penisilin dan methisilin. Dengan kata lain jika terinfeksi akan lebih sulit diatasi.
Glass tidak merekomendasikan orangtua untuk mengenalkan empeng supaya bayi mereka tenang.
"Setelah mengetahui hasil studi ini mengapa harus mengambil risiko? Harus dipahami bahwa empeng bisa menyebabkan penyakit, dalam jangka panjang berpotensi memicu diabetes atau pengerasan pembuluh darah," katanya.
Untuk mereka yang masih ingin menggunakan empeng, Glass menyarankan agar setiap harinya empeng direndam dalam cairan pembersih bakteri. Selain itu selalu sediakan lebih dari satu empeng bersih sehingga jika empeng terjatuh bisa langsung diberikan empeng bersih kepada bayi.
Ia juga menyarankan agar empeng diganti dengan yang baru setiap dua minggu sekali karena pori-pori dalam plastik empeng bisa meyimpan bakteri.
Meski begitu Dr.Ben Hoffman, direktur medis Childrens Safety Center mengatakan bahwa orangtua tidak perlu takut menggunakan empeng untuk bayi mereka selama kebersihannya dijaga.
Selain tidak higienis, sebenarnya penggunaan empeng pada bayi juga bisa memengaruhi lengkung rahang dan gigi anak. Kebiasaan memakai empeng sejak bayi juga bisa berlanjut sampai anak masuk usia sekolah.
CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT
Minggu, 04 November 2012
Hati-hatilah ..... Empeng Bayi Bisa Jadi Sarang Kuman
Sumber : Healthday News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar