Layanan Tiket Pesawat Murah, Booking dan Cetak Sendiri Tiketnya

CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Jumat, 28 Februari 2014

PDIP Persilakan Risma Hengkang dari Partai

PDIP Persilakan Risma Hengkang dari Partai  

Politikus PDI Perjuangan, R. Adang Ruchiatna Puradiredja, mempersilakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hengkang dari partainya. Ia menyatakan partai berlambang banteng moncong putih itu tak akan menghalangi bila Risma ingin keluar.

"Kalau dia mau keluar, ya, keluar saja. Orang mau keluar kok dihalangi," kata Adang di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 27 Februari 2014.

Menurut Adang, PDIP sudah biasa ditinggalkan oleh kadernya sehingga tak akan pernah mempermasalahkan bila Risma hendak mengikuti jejak kader lainnya. Lagi pula Risma bukanlah satu-satunya aset PDI Perjuangan. "Kader itu bisa jadi aset, bisa juga nothing," katanya.

Risma kini mengalami beragam tekanan politik akibat kebijakannya menolak sejumlah megaproyek di Surabaya. Tekanan politik itu tidak hanya datang dari pihak di luar partai pengusung Risma, tapi juga dari dalam tubuh PDI Perjuangan yang mengusung Risma. Pasalnya, PDIP memasang Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Padahal Wisnu selama ini dikenal sebagai orang yang gemar mengkritik kebijakan Risma.

Risma pun memberi isyarat bakal mundur dari jabatannya sebagai wali kota. Bahkan dikabarkan ia akan hengkang dari PDI Perjuangan. Kondisi itu pun dimanfaatkan oleh sejumlah partai, seperti Golkar dan Gerindra. Mereka mewacanakan Risma sebagai calon wakil presiden bila mau bergabung ke partainya.

Adang menyatakan Risma kini sudah tidak fokus lagi bekerja. Dia lebih banyak mencari panggung untuk kepentingan politiknya. "Cengeng betul itu, udah cari panggung dia, lapor ke DPR, ke koran, nangis di TV," katanya.

Ia mengingatkan agar Risma sadar dengan posisinya. Risma, kata Adang, adalah orang yang besar karena PDI Perjuangan. "Jadi jangan merasa setelah itu..," ujarnya tak menyambung kalimatnya. Ia pun mempersilakan bila Golkar maupun Gerindra menampung Risma. "Tidak ada urusan."

Sumber: tempo.co

Tidak ada komentar: