Masjid Cheng Hoo yang sangat kental dengan nuansa Tiongkok lama dan pertama kali di Indonesia di Bangun di Kota Surabaya, kemudian berkembang di kota-kota lain di Indonesia, seperti Pasuruan, Samarinda Pandaan, Jember, Palembang, Makasar dan Banjarmasin
Dinamakan Masjid Cheng Hoo, yakni untuk mengenang jasa Laksamana Cheng Hoo, seorang panglima Tionghoa yang berjasa besar dalam penyebaran Agama Islam di nusantara ini.
Masjid Muhammad Cheng Ho Kutai Kartanegara |
Sejarah Laksamana Cheng Hoo bermula di abad ke 15 M. Pada masa Dinasti Ming (1368-1643), orang-orang Tionghoa dari Yunnan mulai berdatangan untuk menyebarkan Agama Islam, terutama di pulau Jawa. Laksamana Cheng Hoo (Admiral Zhang Hee) atau yang lebih dikenal dengan Sam Poo Kong atau Pompu Awang pada tahun 1410 dan tahun 1416 mendarat di pantai Simongan, Semarang. Kedatangan Ceng Hoo juga sebagai utusan Kaisar Yung Lo untuk mengunjungi Raja Majapahit untuk menyebarkan Agama Islam.
Jika kita melewati Dusun Tani Maju, Desa Batua Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara, tampak Masjid yang bernama Masjid Muhammad Cheng Ho, yang dibangun diatas tanah 53 x 23 dan diatasnya berdiri bangunan Masjid Cheng Ho dengan luas bangunan 14 x 14 dan dibangun tepatnya tahun 2006 dan mulai difungsikan sebagai Masjid sejak tanggal 7 Juli 2007 bertepatan bulan puasa.
"Masjid ini dibangun sejak tahun 2006 dan mulai difungsikan pata tanggal 7 Juli 2007 bertepatan bulan suci Romadhon dan yang memberi nama masjid ini bapak H.M. Jos Soetomo yang diberi nama Masjid Muhammad Cheng Hoo" Kata H. Sofyan anwar Ketua Takmir Masjid Chengho yang didampingi pengurus lainnya.
Peresmian Masjid Chenggho ini tahun 2007 yang diresmikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur Dr H Awang Faroek Ishak, dan dihadiri oleh bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari, S.Sos, MM serta pejabat lainnya, tambahnya
Sementara terbangunnya Masjid Chengho yang ada di Kutai Kertanegara tak lepas dari donatur yang ringan tangan untuk syiar Islam "dibangunnya Masjid Cheng Hoo ini atas bantuan donatur H.M. Jos Soetomo, mulai dari awal pembangunan masjid ini tahun 2006 lalu Pak Jos lah yang mensuport semangat kami, sehingga masjid ini dapat berdiri kokoh dan banyak masyarakat yang berkunjung dan beribadaah di masjid ini, tutur Hj. Siti Fatimah penggerak jama'ah ibu-ibu di sekitar masjid.
Sumber: dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar