Layanan Tiket Pesawat Murah, Booking dan Cetak Sendiri Tiketnya

CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Selasa, 10 April 2012

Awak Kabin Ryanair Diminta Diet karena Bahan Bakar Mahal.

GUNA menyiasati kenaikan harga bahan bakar pesawat, maskapai penerbangan Ryanair melakukan berbagai inovasi. Salah satu cara adalah meminta awak kabin diet.

Dengan harga bahan bakar pesawat yang terus meroket beberapa tahun belakangan, berbagai maskapai kini menjalankan beberapa motede untuk mengurangi beban pengeluaran. Ryanair melakukannya dengan mengurangi ukuran majalah penerbangan, mengurangi penggunaan es untuk para penumpang, dan awak kabin yang disarankan untuk menurunkan berat badan.

"Kami memotong biaya seminim mungkin, termasuk penurunan berat badan yang signifikan," kata Stephen McNamara, juru bicara Ryanair, seperti dikutip Telegraph, Kamis (5/4/2012). "Kami juga sempat berpikir untuk menghilangkan lengan kursi, tetapi kami memutuskan untuk tidak melakukannya. Untuk itu,  kami mendorong para staf menjaga berat badan dengan motivasi awalnya muncul dalam kalender tahunan Ryanair," tambahnya.

Kenaikan harga bahan bakar juga sempat mendorong munculnya "pajak orang gemuk" dalam penerbangan, di mana penumpang yang mempunyai kelebihan berat badan akan diminta untuk membayar ekstra.

Sementara, ide pengurangan ukuran majalah penerbangan dilakukan dengan kertas A5, yang sebelumnya kertas A4. Inovasi ini juga akan berlaku pada menu penerbangan, sebuah langkah yang bisa mengurangi tagihan bahan bakar dan memotong biaya cetak.

Kebijakan lain yang diterapkan oleh Ryanair termasuk mengurangi jumlah es yang digunakan serta mengurangi berat troli dan kursi. Sementara itu, kebijakan yang diambil operator lain termasuk penghapusan rak majalah dan tempat sampah dan mengganti barang pecah belah di kabin kelas satu dengan cangkir plastik.

Meskipun biaya bahan bakar meningkat, Ryanair mengatakan tetap berkomitmen untuk tidak mengenakan biaya tambahan bahan bakar kepada penumpangnya, seperti seperti dilakukan British Airways dan Virgin Atlantic.

(Okezone)

Tidak ada komentar: