Perlu disamakan persepsi dengan orang tua tentang " PERLUKAH GIGI SUSU DIRAWAT"
Perawatan gigi pada masa anak-anak sangat penting karena kondisi gigi susu saat ini sangat menentukan keadaan gigi-gigi permanen penggantinya.
Beberapa fungsi dan peran gigi susu adalah :
1. Fungsi pengunyahan (mastikasi)
Anak yang sering sakit gigi tentu akan malas untuk mengunyah makanan, hal ini berdampak pada asupan gizi yang tentunya sangat dibutuhkan anak-anak mengingat masa anak-anak adalah masa aktif pertumbuhan dan perkembangan. Disamping itu berdampak pula terhadap pertumbuhan rahang, rahang tidak akan bertumbuh maksimal karena fungsi pengunyahan yang juga tidak maksimal, mengakibatkan gigi-gigi permanen penggantinya kekurangan ruang sehingga gigi berjejal, posisi gigi depan maju.
2. Fungsi bicara (fonetik)
Gigi berperan dalam pengucapan huruf-huruf tertentu seperti F,V,S,Z,Th. Ketika gigi, terutama gigi depan hilang/rusak berat maka pelafalan beberapa huruf akan kurang tepat (cedal).
3. Fungsi kecantikan (estetik)
Anak dengan gigi utuh dan rapi akan terlihat semakin cantik/tampan. Yang perlu dicermati adalah beban psikologis anak ketika teman-temannya mengolok dengan sebutan ompong karena giginya gigis(rampant) dan tinggal akar.
4. Fungsi mempertahankan ruang dalam lengkung gigi sebagai persiapan pertumbuhan gigi permanen sekaligus menentukan arah pertumbuhan gigi permanen. Gigi susu karena suatu sebab terpaksa dicabut sebelum waktunya, maka gigi yang terletak di depan/ belakangnya akan bergeser ke ruang bekas gigi yang dicabut, hal ini mengakibatkan gigi permanen kekurangan ruang untuk tumbuhnya kelak. Gigi permanen akan kehilangan penuntun arah, akibatnya gigi tumbuh dengan arah yang salah.
Beberapa kelainan gigi dan mulut yang sering terjadi :
1. Gigi berlubang (karies)
Proses terjadinya lubang pada gigi dipengaruhi oleh 4 faktor penyebab utama yangterjadi dalam waktu bersamaan. Faktor tersebut adalah :
- Kuman
- Sisa makanan
- Gigi, dengan bentuk anatomi yang berlekuk kadang-kadang sulit untuk dibersihkan secara sempurna.
- Waktu
- Lubang pada permukaan terluar (email) : biasanya belum menimbulkan rasa sakit
- Lubang pada permukaan kedua (dentin) : telah menimbulkan rasa sakit jika terkena makanan manis/minum dingin
- Lubang sampai ke syaraf gigi : tanpa ada rangsangan akan menimbulkan sakit berdenyut-denyut dan terus menerus
Karies gigi yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat dijumpai berupa kerusakan gigi yang parah mengenai sebagian besar giginya. Itu biasanya, akibat pemberian susu atau cairan manis di dalam botol atau ASI yang terlalu lama menempel pada permukaan gigi serta makanan manis dan lengket lainnya. Kondisi yang memperparah terjadinya karies pada anak ini adalah karena ketidakpahaman orang tua terhadap penyebab utama terjadinya karies tersebut, dimana karies tersebut dipicu oleh pemberian larutan yang manis, seperti air susu, soft drink menggunakan botol, serta air susu ibu yang cara pemberian, frekuensi serta intensitasnya kurang tepat. Lamanya larutan tersebut berada di rongga mulut, seperti ketika anak tertidur sambil mengemut (mengedot) soft drink, air susu dalam botol ataupun air susu ibu lebih memeperparah terjadinya karies, bahkan dapat terjadi rampan karies pada gigi anak tersebut. Urutan kerusakan biasanya terjadi pada gigi seri atas, gigi geraham, dan gigi seri bawah. Karies yang terjadi pada gigi anak ini dapat menimbulkan rasa sakit/ nyeri, maka anak akan kehilangan selera makan dan kadang dapat terjadi demam serta proses mengunyah makanan akan terganggu, sehingga anak menjadi malas makan dan akhirnya menjadi kurus. Dalam hal ini, secara tidak lansung, karies pada anak akan mempengaruhi proses timbuh kembang dan pertumbuhan gigi permanen anak.
Usaha pencegahan karies pada anak harus dilakukan sedini mungkin, yakni ketika gigi susunya mulai tumbuh.
SOLUSI :
-menghilangkan plak (menyikat gigi dengan teratur setelah
makan dan sebelum tidur).
-mengurangi paparan asam terhadap gigi.
-meningkatkan daya tahan gigi (misalnya dengan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor, pemberian topikal aplikasi fluor).
-menurunkan jumlah kuman (misalnya dengan berkumur antiseptik).
-mengatur pola makan (mengurangi mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula).
-merubah kebiasaan minum susu dari botol ke minum dari gelas, dan jangan biarkan anak minum susu sambil tertidur.
-Kontrol ke drg setiap 3-6 bulan.
2. Bengkak pada gusi
Pembengkakan yang terjadi pada gusi dapat disebabkan adanya peradangan pada gigi maupun gusi. Infeksi yang terjadi pada gigi dapat menjalar pada gusi, yang bahkan dapat sampai ke pipi.
SOLUSI :
-dilakukan perawatan saraf gigi
-pemberian antibiotik dan anti bengkak
3. Warna putih pada lidah akibat air susu
Warna putih pada lidah sering dijumpai pada bayi yang minum susu. Sisa susu yang menempel pada lidah akan mengalami fermentasi sehingga merangsang untuk timbulnya jamur, hal ini dapat menimbulkan bau tidak sedap.
SOLUSI :
-lidah disikat menggunakan sikat lidah
-pemberian anti jamur
4. Kesundulan
Sepanjang hidup gigi mengalami 2 kali masa pertumbuhan, pertama adalah periode gigi susu dan kedua adalah periode gigi tetap. Terlihat tonjolan / warna putih pada gusi menunjukkan akan tumbuhnya gigi.
Perkiraan tumbuhnya gigi susu dan permanen rahang bawah
NAMA GIGI SUSU
|
NAMA GIGI PERMANEN
|
GIGI SUSU
USIA TUMBUH
|
GIGI PERMANEN
USIA TUMBUH
|
SERI 1
|
SERI 1
|
6 BULAN
|
6-7 TAHUN
|
SERI 2
|
SERI 2
|
7 BULAN
|
7-8 TAHUN
|
TARING
|
TARING
|
16 BULAN
|
9-10 TAHUN
|
GERAHAM 1
|
GERAHAM KECIL 1
|
12 BULAN
|
10-12 TAHUN
|
GERAHAM 2
|
GERAHAM KECIL 2
|
20 BULAN
|
11-12 TAHUN
|
GERAHAM 1
|
6-7 TAHUN
| ||
GERAHAM 2
|
11-13 TAHUN
|
Perkiraan tumbuhnya gigi susu dan permanen rahang atas
NAMA GIGI SUSU
|
NAMA GIGI PERMANEN
|
GIGI SUSU USIA TUMBUH
|
GIGI PERMANEN
USIA TUMBUH
|
SERI 1
|
SERI 1
|
7,5 BULAN
|
7-8 TAHUN
|
SERI 2
|
SERI 2
|
9 BULAN
|
8-9 TAHUN
|
TARING
|
TARING
|
18 BULAN
|
11-12 TAHUN
|
GERAHAM 1
|
GERAHAM KECIL 1
|
14 BULAN
|
10-11 TAHUN
|
GERAHAM 2
|
GERAHAM KECIL 2
|
24 BULAN
|
10-12 TAHUN
|
GERAHAM 1
|
6-7 TAHUN
| ||
GERAHAM 2
|
12-13 TAHUN
|
Gigi tidak tumbuh pada tempatnya akibat kesundulan
SOLUSI :
-secara teratur kontrol ke dokter gigi sehingga perkembangan
pertumbuhan gigi dapat diikuti.
-segera bawa ke dokter gigi ketika gigi susu mulai goyah untuk
dilakukan pencabutan.
KESIMPULAN
- Sedini mungkin perkenalkan dokter gigi kepada anak (sahabat anak) sehingga ketika anak membutuhkan perawatan gigi, mereka sudah tidak takut lagi.
- Lakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di rumah secara rutin
- Terapkan pola makan sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar