Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap organisasi Front Pembela Islam (FPI) menghentikan tindakan kekerasan dan main hakim sendiri. Memerangi kemaksiatan dan kemungkaran, kata Presiden, tidak harus dengan cara-cara yang lebih mungkar.
Hal itu dikatakan Presiden menyikapi bentrok antara FPI dan warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, pekan lalu.
Presiden mengajak umat Islam untuk mencontoh pribadi Rasulullah SAW yang telah memberi teladan luar biasa dalam membangun masyarakat beradab. "Tidakkah Nabi Muhammad SAW telah mengemban misi Allah SWT yang juga luar biasa, yaitu mengajarkan dan mengemban Islam sebagai penabur rahmat bagi semesta alam. Insya Allah kita bisa meneladaninya," kata Presiden.
Sebagai seorang Muslim, Presiden mengaku sangat keberatan jika agama Islam disalahtafsirkan dan disalahgunakan. Islam, kata dia, menyukai kedamaian dan kasih sayang antarsesama. Islam tidak identik dengan kekerasan dan perusakan.
"Islam juga tidak identik dengan main hakim sendiri. Justru, kelompok yang melakukan kekerasan atas nama Islam, merekalah yang mencederai dan membuat aib untuk agama Islam," kata Presiden.
Di tengah kehidupan masyarakat majemuk, Presiden meminta kepada warga yang tidak menjalankan puasa untuk menghormati mereka yang berpuasa. Toleransi dan tenggang rasa harus dijalankan.
"Yang berpuasa justru bisa menjalankan ibadahnya secara khusyuk dan menjauhi perilaku yang bisa membuat ibadah puasanya tidak punya nilai apa-apa, misalnya, melakukan aksi-aksi kekerasan dan perusakan, termasuk tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama," papar Presiden.
Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar