CARA MUDAH BERBISNIS TIKET PESAWAT
Selasa, 13 Maret 2012
PSIKOLOGI : Memberi Semangat Pasien Kanker
Pasien dengan penyakit yang sulit disembuhkan seperti kanker membutuhkan dukungan karena mereka bukan hanya menderita secara fisik tetapi juga mental dan spiritual. Namun seringkali kita bingung bagaimana cara memberikan dukungan yang tepat.
Dukungan dari orang-orang terdekat, terutama untuk menumbuhkan semangat sangat dibutuhkan oleh pasien kanker "Menerima vonis kanker akan menyebabkan mental seseorang down dan stres. Padahal kondisi ini bisa memicu sel-sel kanker tumbuh dengan cepat sehingga potensi untuk sembuh berkurang," kata Dete Aliah, pendiri Care for Cancer Foundatioan.
Pendampingan, menurut Dete, juga dibutuhkan oleh keluarga penderita kanker. "Mereka butuh disemangati bahwa meski menderita kanker bukan berarti hidupnya telah selesai. Sebagai orang terdekat kita juga jangan mengisolasi pasien dan menganggapnya sebagai orang sakit," paparnya.
Dete yang juga pernah divonis kanker saluran indung telur di usia 22 tahun bisa merasakan pentingnya suntikan semangat dari lingkungannya. "Pasien kanker harus diajak untuk tetap terlibat dalam aktivitas sosial sehari-hari. Ajak mereka untuk menekuni hobi dan hal-hal lain yang disukainya. Ini bisa menjadi semacam terapi healing," katanya.
Kegiatan yang bersifat rileksasi dan meditatif diakui Dete bisa menurunkan rasa frustasi dan stres akibat kanker. "Pengalaman saya, hanya rasa pasrah dan sholat bisa membuat saya tenang," kata wanita yang kini sudah terbebas dari kanker dan aktif memberi pendampingan bagi pasien kanker ini.
"Sholat buat saya menjadi cara menenangkan jiwa. Beberapa teman yang divonis kanker mendapatkannya melalui meditasi. Alhamdulilah penyakit kanker kami hilang," katanya.
Dete juga menyarankan agar kita harus mengingatkan pasien kanker untuk tetap mengontrol penyakitnya. "Banyak orang yang takut berobat ke dokter dan memilih pengobatan alternatif. Padahal obat medis seharusnya dikombinasikan dengan alternatif sehingga hasilnya lebih baik," katanya.
(kompas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar