Pilot bersama awak pesawat diberi psikoterapi.
Maskapai penerbangan Sriwijaya Air melarang pilot Tanto Indarto menerbangkan pesawat sementara waktu, menyusul insiden tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Selasa 20 Desember 2011.
"Pilot kami grounded agar sewaktu-waktu dibutuhkan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk dimintai keterangan dapat segera memberikan keterangan yang dibutuhkan," kata Direktur Safety Sriwijaya Air, Toto Subandoro di Yogyakarta, Kamis, 22 Desember 2011.
Selain itu, dia menambahkan, pilot Tanto juga bisa memulihkan kondisi psikologisnya pasca kejadian dengan terapi. Tak hanya pilot, awak pesawat jurusan 234 dari Surabaya tujuan Yogyakarta juga akan mendapat psikoterapi.
Saat ini, KNKT tengah menyelidiki penyebab tergelincirnya pesawat dengan memeriksa sejumlah barang bukti. Salah satu tim investigasi KNKT, Chaerudin, mengatakan pihaknya akan membawa kotak hitam (black box) pesawat ke Jakarta untuk diteliti.
"Sejak 2009, Indonesia sudah bisa untuk membuka dan meneliti black box, sehingga tidak perlu dikirim ke luar negeri," katanya.
Selain itu, KNKT meneliti lokasi pesawat yang tergelincir, kondisi landasan, dan beberapa bagian pesawat. Namun, KNKT belum bisa memberi kesimpulan mengenai penyebab kecelakaan dan masih menunggu hasil investigasi. "Investigasi belum semuanya dan masih dalam proses, termasuk data dari awak pesawat," ujarnya.
Hingga Kamis, 22 Desember 2011, pesawat Sriwijaya Air yang tergelincir masih berada di lokasi kecelakaan, yaitu di areal persawahan sebelah timur Bandara Adisutjipto, Yogyakarta dan masih menunggu proses evakuasi. Badan pesawat tampak sudah dicat putih, sehingga logo Sriwijaya Air tertutupi cat.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Adrianto, menambahkan, pesawat akan dipindahkan ke taxiway yang baru selesai dibangun, sehingga tidak mengganggu lalu lintas bandara.
Selain itu, dia menambahkan, pilot Tanto juga bisa memulihkan kondisi psikologisnya pasca kejadian dengan terapi. Tak hanya pilot, awak pesawat jurusan 234 dari Surabaya tujuan Yogyakarta juga akan mendapat psikoterapi.
Saat ini, KNKT tengah menyelidiki penyebab tergelincirnya pesawat dengan memeriksa sejumlah barang bukti. Salah satu tim investigasi KNKT, Chaerudin, mengatakan pihaknya akan membawa kotak hitam (black box) pesawat ke Jakarta untuk diteliti.
"Sejak 2009, Indonesia sudah bisa untuk membuka dan meneliti black box, sehingga tidak perlu dikirim ke luar negeri," katanya.
Selain itu, KNKT meneliti lokasi pesawat yang tergelincir, kondisi landasan, dan beberapa bagian pesawat. Namun, KNKT belum bisa memberi kesimpulan mengenai penyebab kecelakaan dan masih menunggu hasil investigasi. "Investigasi belum semuanya dan masih dalam proses, termasuk data dari awak pesawat," ujarnya.
Hingga Kamis, 22 Desember 2011, pesawat Sriwijaya Air yang tergelincir masih berada di lokasi kecelakaan, yaitu di areal persawahan sebelah timur Bandara Adisutjipto, Yogyakarta dan masih menunggu proses evakuasi. Badan pesawat tampak sudah dicat putih, sehingga logo Sriwijaya Air tertutupi cat.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Adrianto, menambahkan, pesawat akan dipindahkan ke taxiway yang baru selesai dibangun, sehingga tidak mengganggu lalu lintas bandara.
Sumber : VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar